Algoritma & Pemrograman II  

Selasa, 16 Juni 2009

Membuat program dalam bentuk MENU UTAMA yang berisi operasi aritmatika penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dalam bahasa pemrograman C++. Berikut listing programnya :

#include

#include

float a,b,hsl;

int plh;

void aritmatika();

void main ()

{

clrscr ();

cout<<"MENU UTAMA"<

cout<<"1. Penjumlahan"<

cout<<"2. Pengurangan"<

cout<<"3. Perkalian"<

cout<<"4. Pembagian"<

cout<<"5. Keluar"<

aritmatika();

}

void aritmatika ()

{

cout<<"Pilih[1,2,3,4,5]:"; cin>>plh;

switch (plh)

{

case 1 :

cout<<"Masukan nilai ke 1 :"; cin>>a;

cout<<"Masukan nilai ke 2 :"; cin>>b;

hsl=a+b;

cout<<"Hasil penjumlahan :"<

break;

case 2 :

cout<<"Masukan nilai ke 1 :"; cin>>a;

cout<<"Masukan nilai ke 2 :"; cin>>b;

hsl=a-b;

cout<<"Hasil pengurangan :"<

break;

case 3 :

cout<<"Masukan nilai ke 1 :"; cin>>a;

cout<<"Masukan nilai ke 2 :"; cin>>b;

hsl=a*b;

cout<<"Hasil perkalian :"<

break;

case 4 :

cout<<"Masukan nilai ke 1 :"; cin>>a;

cout<<"Masukan nilai ke 2 :"; cin>>b;

hsl=a/b;

break;

case 5 :

cout<<"Anda memilih untuk keluar";

break;

default : cout<<"Inputan salah!!!";

}

getch ();

}

Penjelasan

Float a,b,hsl; dan int plh; merupakan variabel global yang dapat dieksekusi oleh semua fungsi. Void aritmatika() merupakan prototipe fungsi. Isi dari blok void main () adalah inputan yang sesuai dengan permintaan pada modul VI yang berisi 5 pilihan operasi aritmatika penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Void aritmatika() merupakan definisi fungsi. Di dalam blok void aritmatika() user diminta untuk memilih salah satu dari kelima pilihan yang ada di dalam blok void main(). Untuk menjalankan ini kami menggunakan switch. Yang mana bila user memilih pilihan nomor 1 maka ia memilih operasi penjumlahan. Program akan meminta user untuk memasukkan bilangan pertama dan kedua, setelah user menekan enter maka akan muncul hasil penjumlahannya. Pada fungsi aritmatika() tidak ada pendefinisian variabel a, b, hsl dan plh ternyata variabel ini dikenal di dalam fungsi tersebut hal ini dikarenakan variabel a, b, hsl dan plh merupakan variabel global yang dapat diterima oleh semua fungsi.

TUGAS ETIKA PROFESI  

Rabu, 17 Desember 2008

NAMA : YOBI VELAND

NIM : DBC 106 012



1. Pengertian Pekerjaan, Profesi dan Profesional

Ø Pekerjaan

Pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau suatu tindakan yang menghasilkan sesuatu. Pekerjaan ini dapat digolongkan sebagai campuran antara orang yang memiliki keahlian tertentu dan orang yang tidak memiliki keahlian. Jadi pada intinya pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian tertentu. Jadi setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak semuanya tertumpu pada satu profesi.

Ø Profesi

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:

  1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
  2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
  3. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
  4. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
  5. Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
  6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
  7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
  8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
  9. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
  10. Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
  11. Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.

CIRI-CIRI PROFESI

Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :

1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.

3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.

5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

SYARAT-SYARAT SUATU PROFESI :

- Melibatkan kegiatan intelektual.

- Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

- Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.

- Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.

- Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.

- Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.

- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

- Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.

Ø Profesional

Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga pengaruh terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya sedangkan profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus.

Profesionalisasi adalah proses atau perjalanan waktu yang membuat seseorang atau kelompok orang menjadi profesional. Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat pengabdian (panggilan profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu ditekankan benar untuk membedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil-duniawi. Profesionalisme dalam dapat dijabarkan menjadi tiga yaitu:

a) Kerja seorang profesional yang beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil.

b) Kerja seorang professional berlandaskan oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat.

c) Kerja seorang profesional yang diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi.

Ketiga profesionalisme kerja tersebut mencoba menempatkan kaum professional (kelompok sosial berkeahlian) untuk tetap mempertahankan idealisme yang menyatakan bahwa keahlian profesi yang dikuasai bukanlah komoditas yang hendak diperjual-belikan sekedar untuk memperoleh nafkah, melainkan suatu kebajikan yang hendak diabdikan demi kesejahteraan umat manusia. Kalau didalam peng-amal-an profesi yang diberikan ternyata ada semacam imbalan (honorarium) yang diterimakan, maka hal itu semata hanya sekedar "tanda kehormatan" (honour) demi tegaknya kehormatan profesi, yang jelas akan berbeda nilainya dengan pemberian upah yang hanya pantas diterimakan bagi para pekerja upahan saja.

2. Hubungan (Relationship)

Suatu profesi merupakan kegiatan dalam rangka melakukan suatu pekerjaan, dan biasanya pekerjaan dalam profesi tersebut menuntut suatu keahlian tertentu. Jadi profesi dengan pekerjaan memiliki hubungan yang sangat erat terutama dalam kaitannya yangmana suatu profesi mengutamakan keahlian orang tertentu dalam melakukan pekerjaan. Profesional orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi.

3. Perbedaan

Pekerjaan, Profesi, dan Profesional terdapat beberapa perbedaan :

- Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.

- Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).

- Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.

- Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

Design by Amanda @ Blogger Buster